tag:blogger.com,1999:blog-55314905766824900982024-03-13T14:44:03.628-07:00Go Go Go BLOG ™RACING IS MY BLOODIjuk_74 [KASKUS]http://www.blogger.com/profile/00012089417610127477noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-5531490576682490098.post-51868900270085341322010-12-14T23:15:00.000-08:002010-12-15T08:10:16.570-08:00Memahi Cam Shaft / Noken As / Kem<span style="text-decoration: underline;"><b>Pengertian LSA (Lobe Separation Angle) :</b></span> <br />
Adalah angka derajat jarak antara titik tengah pucuk bubungan lobe-in dan pucuk bubungan lobe-exhaust.<span style="text-decoration: underline;"><b></b></span><br />
Menurut pakarnya 4 tak dari Jogja yaitu Ibnu Sambodo tentu ga asing tuh namanya…<br />
Beliau bilang klo hanya bermodal kem mentah memudahkan mekanik mencari angka LSA makin ekstrem. Karena “bentuk kem bisa dibuat sesuai kebutuhan”.<br />
Angka LSA yang makin rendah juga mudah diraih, karena profil kem tidak terpatok. Mulai dari kepala, pinggang, sampai pantat, semua masih bs dibentuk ulang. Beda dengan bentuk kem standar yang mesti ditambal ulang kalau mau bentuk baru.<br />
Ilustrasi gampangnya kek orang tepos kalau mau terlihat bahenol musti ditambal tuh pake busa yang tebal.. heheheheh…<br />
Si Ibnu jg sanggup dengan mudah membuat smash ngibrit di MP dengan LSA 100° - 110° .<br />
<a name='more'></a><span style="text-decoration: underline;"><b></b></span><br />
<b><span style="text-decoration: underline;">Teori Penting yang harus dipahami :</span></b><br />
Makin rendah LSA, makin besar overlap. Pada putaran atas, komposisi ini sangat bagus.<br />
Efek tinggi overlap membuat pembilasan makin sempurna pada putaran atas, karena proses pembilasan terjadi pada saat overlap. Dimana semua klep sama2 membuka di TMA (Titik Mati Atas).<br />
LSA juga menentukan Power Band. “Meski durasi sama, LSA diubah maka karakter mesin jg ikut berubah. Makanya, untuk menyesuaikan trek, banyak yang ubah LSA meski durasi tetap” kata om Chia (suhu korek Suzuki top-1).<br />
Menurut pakde (Ibnu Sambodo) secara teori trek panjang butuh LSA rendah.<span style="text-decoration: underline;"><b></b></span><br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQhrct-7dcI/AAAAAAAAAEo/brX5znBCJYA/s1600/cam-lsa1xm9.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5550804681858184642" src="http://4.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQhrct-7dcI/AAAAAAAAAEo/brX5znBCJYA/s320/cam-lsa1xm9.jpg" style="display: block; height: 278px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /><span style="text-decoration: underline;"><b></b></span></a><br />
<br />
<br />
<b><span style="text-decoration: underline;">Hitung Overlap dan LSA :</span></b><br />
Besar kecilnya overlap mudah dibaca dengan diagram kem. Daerah diagram yang mempertemukan klep in saat membuka dan out baru membuka, itulah overlap.<br />
Coba kita liat diagramnya<a href="http://4.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQhrct-7dcI/AAAAAAAAAEo/brX5znBCJYA/s1600/cam-lsa1xm9.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><span style="text-decoration: underline;"><b></b></span></a><span style="text-decoration: underline;"><b><a href="http://3.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQhrxGFABtI/AAAAAAAAAEw/jU1Ax18TbNE/s1600/lsa2ch5.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5550805031923484370" src="http://3.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQhrxGFABtI/AAAAAAAAAEw/jU1Ax18TbNE/s320/lsa2ch5.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 258px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></b></span><br />
<br />
<br />
Misal, kem in membuka di 25° sebelum TMA (Titik Mati Atas). Sedang kem out masih membuka sampai 30° sesudah TMA. Maka angka overlap adalah 25°+30°=55° .<br />
Sementara, untuk menghitung LSA, Om Chia memberi rumus mudah.<br />
<b>Rumusnya : </b><br />
<i><b>((Durasi in / 2) – angka bukaan in) + (durasi exhaust / 2) – (angka tutup exhaust) / 2) = LSA.</b></i><br />
Cth; durasi in 270° , bukaan in 25°, durasi exhaust 270° , tutup exhaust 30° . Maka LSA = ((270°/2) – 25°) + (270°/2)-30°) /2) = 110° + 105° = 215°/2 = 107,5° .<br />
Jadi LSA= 107,5° .<br />
<i>nb:<br />
ini hanya sekedar sebuah informasi yang mungkin bs bermanfaat buat acuan mengoprek seputar Kem. Untuk keberhasilannya sangat dibutuhkan ketekunan dalam bereksperimen serta penghitungannya demi mendapatkan LSA yang terbaik buat Epyu sesuai trek tentunya… </i><br />
<div align="center"><i><u><b>Source<br />
<i>motorplus edisi 207-209/2003, 260/2004<br />
KASKUS FR2</i></b></u></i></div><div align="center"><i><u><b><i>RKS (Regional Kalimantan Selatan)</i><br />
</b></u></i></div><div align="center"><br />
<i><u><b></b></u></i></div><br />
<span style="text-decoration: underline;"><b></b></span>Ijuk_74 [KASKUS]http://www.blogger.com/profile/00012089417610127477noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5531490576682490098.post-9656694068489178532010-12-09T17:38:00.000-08:002010-12-15T08:10:59.743-08:004 Stroke Performance Racing<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"> <b><span style="font-size: 14pt;">( Modifikasi motor 4 langkah / 4 tak )<br />
</span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
<b></b></div><div class="MsoNormal">Untuk meningkatkan daya atau power mesin motor standart yang biasa disebut tune up, perlu diusahakan perubahan-perubahan pada beberapa hal :<br />
1. Meningkatkan / menaikkan perbandingan kompresi.<br />
2. Memperbaiki porting IN maupun EX supaya pemasukan bahan bakar menjadi lancar dan baik.<br />
3. Merubah durasi, Lift noken as.<br />
4. Mengubah pengapian (apabila dalam perlombaan diperbolehkan).<br />
5. Mengubah rasio dengan Close Rasio.<br />
6. Setting karburator.</div><div class="MsoNormal"><b>KOMPRESI </b></div><div class="MsoNormal">Meningkatkan perbandingan kompresi (Compretion Ratio = CR) adalah cara awal yang ditempuh oleh para mekanik <a href="http://4.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQGE7q3y_jI/AAAAAAAAACs/BFny2NmT5Iw/s1600/compressionratio.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5548862376552627762" src="http://4.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQGE7q3y_jI/AAAAAAAAACs/BFny2NmT5Iw/s320/compressionratio.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 320px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 262px;" /></a>untuk meningkatkan power mesin. Namun demikian untuk meningkatkan perbandingan kompresi perlu diperhatikan beberapa faktor, antara lain :<br />
1. Bahan bakar yang digunakan.<br />
2. Kwalitas piston yang digunakan.</div><div class="MsoNormal">CARA MENAIKKAN KOMPRESI :<br />
1. Mengganti piston dengan model racing.<br />
2. Mendekatkan deck clearance.<br />
3. Membubut Head.<br />
4. Mengelas Head.<br />
5. Membubut Blok dan Piston.</div><div class="MsoNormal">CARA MENURUNKAN KOMPRESI :<br />
1. Merimer dome pada head.<br />
2. Memperdalam coakan klep pada piston.<br />
3. Membubut piston.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"></div><a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal">KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :<br />
1. Power mesin meningkat.<br />
2. Final gear menjadi berat.<br />
3. Power mesin terasa dari putaran bawah sampai atas.</div><div class="MsoNormal">KERUGIAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :<br />
1. Mesin menjadi cepat panas .<br />
2. Engine break menjadi besar dan kasar.<br />
3. Apabila perhitungan kompresi tidak tepat, sering terjadi detonasi.</div><div class="MsoNormal">Untuk mengetahui / menghitung perbandingan kompresi (CR) dari satu mesin, kita perlu mengetahui dulu volume silinder yang akan dikerjakan. </div><div class="MsoNormal">CONTOH PADA MESIN JUPITER Z O/S 100<br />
Bore atau D : 52 mm = 5,2 Cm<br />
Stroke 54 mm = 5,4 Cm<br />
= 0,785 x 5,22 X 5,42<br />
= 114,62 cc<br />
≈ 115 cc</div><div class="MsoNormal">CONTOH PADA JUPITER Z O/S 100<br />
Volume ruang bakar diukur dengan buret lewat busi adalah 14,55 c<br />
Jadi Volume ruang bakar 14,55 cc - 0,7 cc = 13,85<br />
( 0,7 cc adalah Volume Ruang Busi )</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;">Cara menentukan berapa cc isi ruang bakar yang harus kita pakai pada perbandingan kompresi yang sudah kita tentukan.Misalnya kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14 berapa volume ruang bakarnya ?<br />
Berarti apabila kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14, isi ruang bakar harus 8,84cc.</div><div class="MsoNormal"><b>PORTING</b></div><div class="MsoNormal">Maksud dari mengubah porting adalah usaha untuk meningkatkan atau memperbaiki efisiensi volumetric dengan mengoptimalkan aliran gas ke dalam ruang bakar.<br />
Ada 3 faktor yang menentukan besarnya tenaga pada sebuah mesin :<a href="http://2.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQGFV5vv73I/AAAAAAAAAC0/ExBQjebBnqs/s1600/0610phr11zheadportingpopt2.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5548862827222003570" src="http://2.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQGFV5vv73I/AAAAAAAAAC0/ExBQjebBnqs/s320/0610phr11zheadportingpopt2.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 320px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 240px;" /></a><br />
1. Efisiensi mesin<br />
yaitu seberapa dorongan pada piston yang dihasilkan oleh gaya putaran fly wheel.<br />
2. Efisiensi thermal (panas)<br />
yaitu seberapa banyak bahan bakar yang harus dibakar/ dipanaskan dalam silinder untuk mendorong piston turun menuju TMB secara efisien.<br />
3. Efisiensi volumetric<br />
yaitu membuat saluran / ukuran yang tepat untuk memompa gas secara optimal.</div><div class="MsoNormal">Macam Macam Bentuk Porting<br />
Dalam modifikasi, Head usahakan agar tidak mendapat hambatan apapun, misalnya lubang intake dengan lubang manifold atas juga harus sama dengan joint / karet manifold, usahakan dalam merimer supaya tidak ada ruang yang menyudut.</div><div class="MsoNormal"><br />
<b>NOKEN AS</b></div><div class="MsoNormal">Di antara komponen pada motor yang paling utama untuk meningkatkan kecepatan mesin adalah memodifikasi camshaft / cam/ noken as. Noken as berfungsi mengatur buka / tutup klep yang dibutuhkan untuk mengatur bahan bakar melewati klep in dan membuang melewati klep ex secara selaras.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal">CARA KERJA NOKEN AS SEBAGAI BERIKUT :<a href="http://3.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQGFoXWOIwI/AAAAAAAAAC8/vLRO0r6Z0Hg/s1600/4strokeengine.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5548863144405639938" src="http://3.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQGFoXWOIwI/AAAAAAAAAC8/vLRO0r6Z0Hg/s320/4strokeengine.gif" style="cursor: pointer; float: right; height: 125px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 120px;" /></a></div><div class="MsoNormal">1. Apabila titik A menyentuh pelatuk, maka katup mulai terangkat dan akan terbuka penuh setelah mencapai puncak tonjolan ( titik B ).<br />
2. Setelah melewati puncak, katup akan turun kembali dan tertutup rapat setelah titik C.<br />
3. Dari A kemudian naik ke C dan kemudian kembali ke B disebut durasi noken as.<br />
4. Tinggi tonjolan menentukan Lift Max.<br />
5. Bentuk permukaan profil tonjolan menentukan percepatan penutupan dan pembukaan katup oleh bentuk permukaan profil tonjolannya.</div><div class="MsoNormal">LIFT MAX<br />
Cara menentukan Lift Max pada motor balap :<br />
Secara teori untuk motor standart, Lift Max adalah 23% dari diameter klep in. Kemudian untuk motor balap dengan sirkuit yang tidak begitu panjang, Lift Max sekitar 29% - 31% dari diameter klep in. Untuk balap dengan sirkuit panjang, Lift Max dapat dibikin sampai dengan 35% dari diameter klep.</div><div class="MsoNormal">DURASI<br />
Cara menghitung durasi ada beberapa cara :<br />
1. Durasi dihitung setelah klep mengangkat 1,27mm pada setelan klep 0 (zerro).<br />
2. Durasi dihitung pada saat klep mulai membuka pada setelan klep 0,10 mm.</div><div class="MsoNormal">Untuk mempermudah pembuatan, kita akan menggunakan cara yang ke dua. Sebelum kita ingin menentukan angka durasi, harus kita ketahui dulu berapa LC (lobe center) pada noken as yang akan kita modifikasi.</div><div class="MsoNormal">Untuk mengetahui LC, kita harus memasang noken as pada mesin dan mengukur dengan busur derajat yang dipasang pada kruk as sebelah kiri / magnet.</div><div class="MsoNormal">Sebagai contoh :<br />
LC PADA JUPITER Z : 103<br />
Kita menginginkan durasi 310 derajat.<br />
Berapa derajat in open dan berapa derajat in close ?</div><div class="MsoNormal">Perhitungan Untuk Mencari in close :<br />
310 - 180 - 52 = 78</div><div class="MsoNormal">BERARTI UNTUK LC 103 JIKA KITA MENGINGINKAN DURASI 301 ANGKA DURASINYA ADALAH :<br />
IN OPEN 52 SEBELUM TMA<br />
IN CLOSE 78 SETELAH TMB</div><div class="MsoNormal">Untuk motor balap durasi idealnya adalah 29 - 33.<br />
Untuk lift max motor balap durasi idealnya adalah :<br />
7,5 mm - 8,3 mm</div><div class="MsoNormal">Keuntungan menggunakan lift tinggi dan durasi besar :<br />
- Tenaga mesin menjadi sangat besar<br />
- Mesin sangat bagus di putaran atas</div><div class="MsoNormal">Kerugian menggunakan lift tinggi dan durasi besar :<br />
- Pada putaran bawah kurang bagus<br />
- Per klep menjadi tidak awet<br />
- Klep floating / melayang apabila pir klep tidak kuat<br />
- Coakan klep pada piston harus dalam</div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;">CARA MENGGERINDA CAM<br />
- Bagian Base Circle digerinda kurang lebih 18 sampai ketemu lift yang diinginkan<br />
- Kemudian diikuti dengan menggerinda bagian ram untuk menentukan durasi<br />
- Menggerinda bagian flank untuk menentukan lift O/L dan membentuk profil<br />
- Usahakan dalam menggerinda sebuah kem dengan rata dan halus untuk menjaga agar rocker arm tetap awet dan mengurangi floating.</div><div class="MsoNormal"><b>IGNITION / PENGAPIAN</b></div><div class="MsoNormal">Bagian pada mesin berfungsi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang di kompresi oleh piston, sebelum piston mencapai TMA.<br />
Sumber arus listrik untuk menghasilkan loncatan api bisa berasal dari spul atau langsung aki.<br />
Sumber listrik yang dihasilkan langsung dari sepul sering disebut pengapian AC, dan langsung dari aki sering disebut pengapian DC.</div><div class="MsoNormal">Pengapian AC<br />
Keuntungan menggunakan sistem AC :<br />
- Sistem listrik langsung sesuai dengan putaran mesin.<br />
- Tidak perlu menggunakan aki<br />
Kerugian menggunakan sistem AC :<br />
- Putaran mesin sedikit berkurang, karena gaya magnet yang ada</div><div class="MsoNormal">Pengapian DC<br />
Keuntungan menggunakan sistem DC / Total Lost :<br />
- Tidak perlu menggunakan magnet<br />
- Berat rotor bisa dibuat sesuai keinginan kita (bisa sangat ringan)<br />
Kerugian menggunakan sistem DC / Total Lost :<br />
- Harus sering mengisi ulang (recharging) aki (accu)<br />
- Resiko terjadi aki tekor</div><div class="MsoNormal">Perbedaan waktu pengapian standart dan yang sering digunakan untuk balap:<br />
<br />
Pengapian untuk motor standart<br />
• Pada RPM rendah (1.000 – 3.000 RPM) : loncatan api pada 8 - 15 sebelum TMA<br />
• Pada RPM tengah tinggi (4.000 ke atas) :loncatan api pada 25 - 30 sebelum TMA<br />
• Api busi tidak besar dibanding pengapian balap</div><div class="MsoNormal">Pengapian untuk motor balap<br />
• Pada RPM rendah (1.000 – 3.000 RPM) : loncatan api pada 20 - 30 sebelum TMA<br />
• Pada RPM tengah sampai tinggi ( 4.000 ke atas) : loncatan api pada 35 - 42 sebelum TMA<br />
• Api busi besar</div><div class="MsoNormal">Macam macam jenis CDI</div><div class="MsoNormal">1. single map<br />
cdi yang terdiri hanya dengan 1 map/kurve<br />
contoh : cdi bawaan motor, cdi brt dual band, XP HP 7</div><div class="MsoNormal">2. multi map<br />
cdi yang terdiri lebih dari 1map / kurve yang dapat kita pilih sendiri dengan beberapa click.<br />
contoh : cdi rextor adjustable, cdi brt smart click XP andrion </div><div class="MsoNormal">3. cdi programable<br />
cdi yang bisa diatur kurve/ grafik pengapian menurut keinginan kita, yang disesuaikan dengan karakter mesin yang dibutuhkan. contoh : rextor programable, cdi vortec, cdi brt remote, XP Andrion Series LE 4</div>Ijuk_74 [KASKUS]http://www.blogger.com/profile/00012089417610127477noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5531490576682490098.post-77694338161517894302010-12-09T17:34:00.000-08:002010-12-15T08:11:34.599-08:00Pilih mana…. Torsi vs Power… ???<a href="http://2.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQGD7pfofbI/AAAAAAAAACc/jAHPjM55d9c/s1600/600torque.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5548861276671212978" src="http://2.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQGD7pfofbI/AAAAAAAAACc/jAHPjM55d9c/s320/600torque.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
Torque (atau juga disebut torsi / moment) sebenernya adalah kekuatan berputar (disebut juga ‘rotational force’ atau ‘angular force’.Satuan torque adalah Newton Meter atau lbs ft (’pound feet). Dari definisi ini, maka rumus torque adalah : <br />
<div align="left"><b>torque = F x r</b></div><div align="left"></div><div align="left">F = satuan Newton</div><div align="left"></div><div align="left">r = satuan meter.</div><div align="left">Ilustrasi berikut berupa membuka baut dengan kunci inggris, dapat dijelaskan yaitu kekuatan dikali dengan jarak maka sama dengan torsi. Dalam implementasi sehari-hari terutama pada engine motor, adalah kekuatan dorongan piston dan jarak berputarnya. </div><div align="left">Sedangkan power yang dihitung dengan satuan Kw (Kilo watts) atau Horse Power (HP) mempunyai hubungan erat dengan torque. Power dirumuskan sbb :</div><a name='more'></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQGEE-Z4p7I/AAAAAAAAACk/ukQSaUjeS3c/s1600/torsi.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5548861436903073714" src="http://3.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQGEE-Z4p7I/AAAAAAAAACk/ukQSaUjeS3c/s320/torsi.png" style="cursor: pointer; float: right; height: 189px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 189px;" /></a><br />
<div align="left"></div><div align="left"><b>Power = torque x angular speed.</b></div><div align="left"></div><div align="left">Rumus diatas adalah rumus dasarnya, pada engine maka rumusnya menjadi : <img align="right" alt=" " src="file:///F:/JuK%27S%20DATA/Web/articel%20moto/tips/torsi.php_files/torsi.png" /></div><div align="left"></div><div align="left"><b>Power = torque x 2 phi x rotational speed (RPM).</b></div><div align="left"></div><div align="left">Untuk mengukur Power (KW) adalah sbb :</div><div align="left"></div><div align="left"><b>Power (kW) = torque (Nm) x 2 phi x rotational speed (RPM) / 60000</b></div><div align="left"></div><div align="left">6000 dapat diartikan adalah 1 menit = 60 detik, dan untuk mendapatkan kw = 1000 watt.</div><div align="left"></div><div align="left">sedangkan untuk mengukur Power (HP) adalah sbb :</div><div align="left"></div><div align="left"><b>Power (HP) = torque (lbs. ft) x rotational speed (RPM) / 5252</b></div><div align="left"></div><div align="left">atau bisa juga mencari KW dulu teruz konversi ke HP.. sami mawon.. <img alt=":D" class="wp-smiley" src="file:///F:/JuK%27S%20DATA/Web/articel%20moto/tips/torsi.php_files/icon_biggrin.gif" /> </div><div align="left"></div><div align="left">Dari persamaan diatas.. jelaskan… power tuh ada korelasi dengan torsi.. Kenapa power motor sportz lebih gede.. yah karena rotational speednya besar… (motogp bisa nyampe 20000 RPM), bandingin dengan motor touring…?? Kenapa begitu.. yah karena ada juga hubungan dengan compression ratio.. Torsi sangat dipengaruhi dengan engine yang mendorong piston (dipengaruhi unsur F)… sewaktu terjadi ledakan di combustion chamber itulah.. F dihasilkan… jadi semakin besar cc nya..biasanya semakin besar F yang dihasilkan.. tapi ini juga dipengaruhi oleh compression ratio…</div><div align="left"></div><div align="left">So.. jadi pilih dua-duanya… torsi untuk akselerasi dan power untuk top speed… Dan final perhitungan juga harus memasukkan berat kendaraan dan berat ridernya.. so dikenal dengan power to weight ratio.. Gitu loh kira-kira… <img alt=":D" class="wp-smiley" src="file:///F:/JuK%27S%20DATA/Web/articel%20moto/tips/torsi.php_files/icon_biggrin.gif" /></div>Ijuk_74 [KASKUS]http://www.blogger.com/profile/00012089417610127477noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5531490576682490098.post-17287969974212715572010-12-09T17:29:00.000-08:002010-12-15T08:12:25.142-08:00Bore vs Stroke pada Mesin Motor<a href="http://1.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQGDakHv4EI/AAAAAAAAACU/a2liDnMJ-yM/s1600/piston.png" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5548860708293173314" src="http://1.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQGDakHv4EI/AAAAAAAAACU/a2liDnMJ-yM/s320/piston.png" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 214px;" /></a><br />
<div class="post-content"><br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://willycar.files.wordpress.com/2008/10/piston.png"><br />
</a></div>Mungkin kebanyakan dari kita dalam melihat tenaga motor hanya pada kapasitas silinder saja. Tetapi tahukah anda kalau Bore x Stroke pada motor juga mempengaruhi karakteristik pada motor? Kata “Bore” sendiri memiliki arti yang artinya adalah diameter piston atau orang bengkel biasa menyebutnya seher. Sedangkan kata “Stroke” berarti langkah piston. Penghitungannya adalah Bore di bagi Stroke, tetapi anehnya diluar negeri kebanyakan penghitungannya Stroke di bagi Bore. Hasil dari pembagian Bore di bagi Stroke bila di bawah angka 1 memiliki nama Over Stroke/Under Square. Bila di atas angka 1 bernama Over Bore/Over Square. Bila tepat pada angkat 1 bernama Square.<br />
<span id="more-7"></span><b>Over Stroke/Under Square</b><br />
Jenis motor ini berarti memiliki langkah piston yang lebih panjang ketimbang lebar piston. Karakteristik mesin seperti ini memiliki tenaga dan torsi pada RPM rendah hingga menengah. Motor jenis ini sangat cocok untuk motor harian. Ibarat mobil ini merupakan jenis SOHC. Tetapi kelemahan dari jenis motor ini adalah minimnya tenaga dan torsi pada RPM tinggi, sehingga tidak menghasilkan tenaga yang signifikan tetapi menghasilkan getaran dan suara mesin yang tinggi.<br />
<a name='more'></a><br />
<b>Over Bore/Over Square</b><br />
Jenis motor ini memiliki lebar piston yang lebih besar ketimbang langkah piston. Karakteristik mesin ini memiliki tenaga dan torsi pada RPM menengah hingga tinggi, biasanya di aplikasikan pada motor-motor sport. Jenis mesin seperti ini tidak cocok untuk daerah perkotaan yang macet.<br />
<b>Square</b><br />
Jenis motor ini memiliki tenaga dan torsi yang lebih merata mulai dari RPM rendah, menengah, hingga tinggi. Jenis motor ini banyak digunakan pada motor sehari-hari dan hampir seluruh motor bermesin ini dapat melahap segala medan baik dari perkotaan maupun luar kota…..</div>Ijuk_74 [KASKUS]http://www.blogger.com/profile/00012089417610127477noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5531490576682490098.post-7764128627261192362009-05-22T01:59:00.000-07:002010-12-15T00:22:59.272-08:00T.A q<span style="font-family: times new roman;">Sebenarnya ni tulisan udah lama gak ane lanjutin..berhub</span><span style="font-family: times new roman;">ung sekarang kembali aktif ngblog jadi ane putusin ngepost walaupun dengan apa adanya :ngakak<br />
<br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-weight: bold;">Pengaruh Viscositas minyak pelumas terhadap perubahan tempratur</span></span></div><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-weight: bold;">"Huh......akhirnya sudah menjalani masa-masa sulit T.A ,coz udah disuruh lanjutin BAB IV heheheheheh..</span> <span style="font-weight: bold;">T.A yang membahas tentang pengaruh perubahan kekentalan oli (Viskositas) terhadap temperatur merupakan Judul yang membingungkan pada awalnya....karena Judul yang di pilih Oleh Dosen Pembimbing I, maka mau tidak mau harus mau...</span> <span style="font-weight: bold;">padahal sempat bingung apa yang akan dihitung pada perubahan tsb, setelah di pelajari lebih lanjut ternyata hanya sedikit hitung</span></span><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-weight: bold;">an yang masuk dalam perubahan tersebut. perhitungan tentang Viskositas Kinematik dan Viskositas Dinamik"<br />
<br />
</span>cuma kata2 itu yg ada di draft blog ane :)<br />
<br />
ada sedikit penampakan, cekidot ;)<a name='more'></a></span><br />
<span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-family: times new roman;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQhupdUGoqI/AAAAAAAAAFA/bSdFiXQlGJc/s1600/3.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5550808199256777378" src="http://2.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQhupdUGoqI/AAAAAAAAAFA/bSdFiXQlGJc/s320/3.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span></span></span><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQhugvG4mzI/AAAAAAAAAE4/U-Zjjkh-nF8/s1600/2.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5550808049414347570" src="http://1.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQhugvG4mzI/AAAAAAAAAE4/U-Zjjkh-nF8/s320/2.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span></span></span><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Konsep awal dengan 3Dmax</span><br />
<br />
<br />
</div><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQhuxebN9dI/AAAAAAAAAFI/vQmBlWNnRMU/s1600/100_2747.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5550808336994006482" src="http://1.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQhuxebN9dI/AAAAAAAAAFI/vQmBlWNnRMU/s320/100_2747.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><br />
</span></span></span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Proses pembuatan alat :(</span><br />
<br />
<br />
<br />
</div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-family: times new roman;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-family: times new roman;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQhvHNDDAoI/AAAAAAAAAFQ/CZSX-mccBnI/s1600/100_2794.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5550808710286344834" src="http://2.bp.blogspot.com/_L3ZtWnxdoQY/TQhvHNDDAoI/AAAAAAAAAFQ/CZSX-mccBnI/s320/100_2794.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Alat sudah jadi :)</span><br />
<br />
<br />
<span style="font-style: italic;">yeeah walaupun cuma dapat nilai B+</span><br />
<span style="font-style: italic;">cukup membanggakan buat ane :malus</span></div><span style="font-family: times new roman;"><br />
</span>Ijuk_74 [KASKUS]http://www.blogger.com/profile/00012089417610127477noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5531490576682490098.post-46597293090527699482009-05-09T22:55:00.000-07:002010-12-15T08:13:12.413-08:00MY BIKE EVO<div style="text-align: left;"><div style="font-family: times new roman; text-align: justify;">Sempat bingung dulu wktu baru bli ni motor,mw d modif kyk gamana.....pertama2 sieh cuma ganti ban swallow 110/14 u depan and 120/14 u blkng....trus langsung ganti cakram depan......selang 1 minggu rencana mau di airbrush jadi beli cover body baru warna putih <sayang>.......sempat touring ke paray city cuma pke cover polos..tengsin jg ma anak2 <mbc> lain...cos mreka dah full airbrush mua....<span class="fullpost"><code></code></span><span class="fullpost"><code><img border="0" height="18" src="http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/24.gif" width="30" /></code> </span></mbc></sayang></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost" style="font-family: times new roman;">gak lama habis itu kepikiran terus buat airbrush nih motor.....akhirnya dpt jg konsep D</span><span class="fullpost" style="font-family: times new roman;">UBCITY, krena waktu itu lg in2x...Maka jadilah seperti ini ...<airbrush><airbrush></airbrush></airbrush></span><span class="fullpost"><code><img border="0" height="18" src="http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/16.gif" width="18" /></code><a name='more'></a><br />
<br />
</span></div></div></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: center;"><img src="http://img31.picoodle.com/img/img31/2/5/9/ijuk/f_DSCN3652m_7373341.jpg" style="height: 183px; width: 244px;" /></div><br />
<div style="text-align: left;"><span style="font-family: times new roman;">bru 1 bulan make.....ada tmn ngajak barter ma cover mlk dia....yang hitam poool....terasa berat jg ngelepasnya...heheheheh.</span></div><span style="font-family: times new roman;">tp stlah di embel2in 200rb....langsung aj q ho'oh.. </span> <span class="fullpost"><code><img border="0" height="18" src="http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/64.gif" width="18" /></code> </span><span class="fullpost"><code><img border="0" height="18" src="http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/68.gif" width="22" /></code></span><span class="fullpost"><code></code><br />
<span style="font-family: times new roman;">langsung tancap ...wwuuuuuuuzzzzzzh...dri pada q bli body baru buat air brush motif baru...kan lumayan buat rokok.<br />
</span></span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"><span style="font-family: times new roman;">ni photo pk cover body barter</span></span></div><div style="text-align: center;"><span class="fullpost"><span style="font-family: times new roman;"><a href="http://www.friendster.com/photos/55308744/1/925539184"><img border="0" src="http://photos-p.friendster.com/photos/44/78/55308744/1_925539184l.jpg" style="height: 174px; width: 233px;" /></a></span></span></div><span class="fullpost"><span style="font-family: times new roman;">trus selagi cover belum selesai q garap <air> maka iseng2 q bikin ky gini....</air></span></span><span class="fullpost"><code><img border="0" height="18" src="http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/3.gif" width="18" /></code> </span><br />
<span class="fullpost"><span style="font-family: times new roman;"><br />
</span></span><br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost"><span style="font-family: times new roman;"><a href="http://www.friendster.com/photos/55308744/1/572178014"><img border="0" src="http://photos-p.friendster.com/photos/44/78/55308744/1_572178014l.jpg" style="height: 177px; width: 237px;" /></a></span></span><br />
<br />
<br />
nih putu2 na yg lain setelah di Malang....<br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://www.friendster.com/photos/55308744/1/599147270"><img border="0" src="http://photos-p.friendster.com/photos/44/78/55308744/1_599147270l.jpg" style="height: 142px; width: 191px;" /></a><img src="http://img36.picoodle.com/img/img36/2/5/9/ijuk/f_IMG0010m_203fe93.jpg" style="height: 142px; width: 191px;" /></div></div></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: center;"><img src="http://img27.picoodle.com/img/img27/2/5/9/ijuk/f_IMG0007m_276afb1.jpg" style="height: 143px; width: 193px;" /><a href="http://www.friendster.com/photos/55308744/1/764763721"><img border="0" src="http://photos-p.friendster.com/photos/44/78/55308744/1_764763721l.jpg" style="height: 143px; width: 193px;" /></a></div><div style="text-align: center;"><a href="http://www.friendster.com/photos/55308744/1/692505607"><img border="0" src="http://photos-p.friendster.com/photos/44/78/55308744/1_692505607l.jpg" style="height: 209px; width: 303px;" /></a><br />
<span style="font-family: times new roman;">drag style banyak dipilih penyuka matic di malang,makanya ikut2an jg...hehehe</span><br />
<br />
<span style="color: red; font-weight: bold;">UPDATE</span><br />
<br />
<div style="text-align: center;"><a href="http://i595.photobucket.com/albums/tt38/ijuk-74/otomotif/xxx.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" src="http://i595.photobucket.com/albums/tt38/ijuk-74/otomotif/xxx.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 223px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 308px;" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<--------<span style="font-size: 78%; font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">SETELAH DI CAT ULANG</span></span><br />
<div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;"></div></div><div style="text-align: center;"></div></div></div>Ijuk_74 [KASKUS]http://www.blogger.com/profile/00012089417610127477noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5531490576682490098.post-66172568934404000752009-05-08T05:47:00.000-07:002010-12-15T08:13:40.485-08:00Kuncian Upgrade CVT<div style="text-align: justify;"><b>ROLLER</b><br />
Roller CVT bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Artinya, jika bobot lebih berat maka akan terlempar ke luar lebih cepat. Pola ini enggak akan berubah. Lantas apa komentar Adi terhadap trik mekanik yang memasang roller berbobot selang-seling? Konon trik ini untuk mengejar putaran bawah dan atas.<br />
<div style="text-align: center;"><span class="fullpost" style="color: black;"><code><img src="http://img26.picoodle.com/img/img26/2/5/10/ijuk/f_CVT2001Joham_a5decbd.jpg" style="height: 171px; width: 178px;" /> </code> </span></div>Jelas enggak mungkin. Roller yang bobotnya lebih berat akan terlempar duluan. Jadi sebenarnya yang bekerja cuma 3 roller. Saya pernah bandingkan kok,<br />
Harus diperhatikan pula bahwa mengganti bobot roller harus memperhitungkan torsi mesin. Sebab bukan berarti setelah mengganti roller lebih berat lantas lebih responsif. Terlalu cepat roller terlempar tanpa diikuti penambahan tenaga mesin hasilnya tidak akan bagus. Begitupun sebaliknya.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<b>PER CVT </b><br />
Per CVT terpasang pada puli sekunder. Ketika roller terlempar, V-belt akan menekan piringan geser pada puli sekunder. Perbandingan diameter puli primer dan puli sekunder berubah seiring dengan putaran mesin. Nah, kalau per CVT terlampau keras, mesin akan meraung tapi laju roda tidak bertambah.<br />
<div style="text-align: center;"><img src="http://img31.picoodle.com/img/img31/2/5/10/ijuk/f_CVT2002Joham_a0e9298.jpg" style="height: 199px; width: 184px;" /></div>Lagi-lagi antara bobot roller dan kekerasan per CVT serta torsi mesin harus diperhitungkan. Kalau tidak, mesin akan enak putaran bawah aja tapi memble atasnya. Atau justru sebaliknya. Apalagi mutu per CVT yang diklaim racing ketahanannya masih dipertanyakan. Banyak yang ngeluh 3 bulan pakai udah lemes.<br />
<br />
<b>BIG PULLEY </b><br />
Promosinya top speed naik karena saat putaran atas perbandingan diameter puli primer dan sekunder berubah (lebih berat dibanding standar).<br />
Kalau diikuti mengganti V-belt lebih panjang mungkin benar. Tapi kalau V-belt ukuran standar ya mana mungkin. Saat putaran tinggi V-belt sudah sangat kencang. Meskipun pakai puli primer lebih besar akan mubazir.<br />
<div style="text-align: center;"><img src="http://img28.picoodle.com/img/img28/2/5/10/ijuk/f_CVT2003Joham_04571be.jpg" style="height: 156px; width: 217px;" /></div><br />
</div>Ijuk_74 [KASKUS]http://www.blogger.com/profile/00012089417610127477noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5531490576682490098.post-55236773379878438352009-05-06T03:36:00.000-07:002010-12-15T08:14:10.180-08:00Merancang Mesin Balap Skutik (1)<div style="text-align: justify;">Di Yamaha Mio harus menggunakan piston 57 mm. Sedang stroke standar Mio yaitu 57,9 mm. Bagaimana menentukan ukuran klep dan besarnya karburator yang digunakan? <br />
Dan kita panggilkan Ibnu Sambodo yang begawan 4-tak Indonesia untuk berbagi ilmu. Menurut pria yang tinggal di Sleman, Jogja ini sebagai permulaan katanya harus menentukan letak power di rpm berapa. Jadi, bukannya menentukan besarnya klep dulu.<br />
Juga mesti tahu dulu gas speed (GS) di lubang porting. Menurut referensi dari tuner luar negeri 80 meter/detik. Untuk motor balap Ibnu, yaitu 100-105 meter/detik. Angka ini menentukan homogenitas campuran bensin-udara. Jika kelewat gede atau kurang dari 80 m/detik akan tidak homogen. Lebih gampang 100 m/detik saja ya.<br />
Selanjutnya mencari ukuran diameter inlet port. Menurut mekanik beken disapa Pakde itu, paling gampang bisa diukur dari diameter lubang inlet di kepala silinder yang ketemu dengan intake manifold. Untuk menentukan besarnya bisa lihat rumus:<br />
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: center;">Diameter Piston2<br />
Gas Speed= --------------------------x Piston Speed<br />
Diameter Inlet Port2<br />
Piston Speed = (2 x stroke x rpm)/60.</div>Yamaha Mio punya stroke 57,9 mm (0,0579 meter). Pada gasingan 12.000 rpm, maka Piston Speed = (2 x 0,0579 x 12.000)/60 = 23,16 meter/detik. Nah, dari sini bisa menghitung diameter inletnya. Yaitu:<br />
<br />
<div style="text-align: center;">Diameter Piston²<br />
Diameter Inlet Port = √--------------------------x Piston Speed<br />
Gas speed</div><br />
<div style="text-align: center;">0,057²<br />
Diameter Inlet Port = √----------------- x 23,16<br />
100</div><div style="text-align: center;">Diameter Inlet Port = 0,0274 meter = 27,4 m</div>Nah, dari sana ketahuan bahwa diameter inlet port 27,4. Dari sini memang rada rumit jika mau tahu ukuran diemeter klep ideal. “Harus melalui rumus yang panjang dan perlu riset lama. Terutama tahu dulu diagram kerja kem dan bikin pusing,” jelas Ibnu yang sarjana elektro sekaligus mesin itu.<br />
Diameter klep tergantung letak peak power yang dimau,Untuk itu Ibnu mau kasih rumus ringan. Katanya diameter inlet port itu untuk ukuran motor cc kecil, yaitu 0,85 x diameter klep isap. Maka diameter klep isap = Diameter Inlet Port/0,85 = 27,4/0,85 = 32 mm.<br />
Klep buang lebih kecil lagi. Besarnya berkisar 0,77 sampai dengan 0,80 x diameter klep isap. Jika diambil yang paling besar yaitu 0,80 x 32 = 25,6 mm. Nah, ini dirasa sangat gede jika klep isap 32 mm dan buang 26,6 mm. Rasanya seperti sangat susah dipasang pada kepala silinder yang hanya menggunakan piston diaemeter 57 mm.<br />
Tapi rumus ini jika peak power kepingin berada di 12.000 rpm. Untuk ukuran matik harusnya lebih rendah lagi. Kan transmisi otomatis (CVT) butuh tenaga galak di putaran bawah supaya cepat melesat.<br />
Jika tenaga bermain di gasingan 11.000 rpm klep isap 30,6 mm dan klep buang 24,5 mm. Kalau mau lebih rendah lagi misalnya di 10.000 rpm, maka klep isap 29,5 dan buang 23,6 atau 24 mm. Jadi, besarnya diameter klep tergantung dari letak peak power yang dimau.<br />
<span style="font-weight: bold;">Venturi Karbu</span><br />
Menentukan besarnya venturi karburator juga bisa berpatokan dari perbandingan. Sebagai contoh diambil dari buku panduan flowbench merek Superflow SF-110/120. Perbandingannya 0,85 x diameter klep.<br />
Sebagai contoh seperti di atas jika diameter klep isap 32 mm. Maka venturi karburator 32 x 0,85 = 27 mm. Namun dirasa susah mencari karburator ukuran 27 mm. Kalau mau lebih gampang, pilih aja yang 28 mm. Seperti Keihin PWK 28 misalnya.</div>Ijuk_74 [KASKUS]http://www.blogger.com/profile/00012089417610127477noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5531490576682490098.post-57353213453545132482009-05-06T03:35:00.001-07:002010-12-15T08:14:29.370-08:00Merancang Mesin Balap Skutik (2)<div style="text-align: justify;">lalu ditulis cara menentukan besarnya diameter lubang intake atau isap di skubek. Contohnya di Yamaha Mio. Tentunya harus ditentukan dulu letak peak power di rpm berapa yang dimau.<br />
Batang klep. Pilih yang sama dengan punya Mio biar gesekan ringan<br />
Letak peak power atau tenaga puncak yang dimau akan menentukan besarnya diameter lubang isap. Juga akan menentukan pemilihan diameter payung klep dan ukuran karburator yang diterapkan.<br />
Rupanya cara itu lumayan menarik perhatian skubeker yang doyang ngebut. Seperti Nugroho dari Surabaya. “Jika sudah tahu ukuran payung klep yang dipakai, kira-kira pakai punya klep apa dan gimana pasangnya?” tanya pemakai Yamaha Nouvo itu lewat SMS.<br />
Untuk Yamaha Mio yang mau turun di kelas 150 cc pakai piston 57 mm, bisa menggunakan klep beberapa tingkatan. “Tergantung letak peak power ada di rpm berapa,” timpal Ibnu Sambodo, begawan 4-tak yang minggu lalu memberikan rumusnya.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">(1) Klep Sonic</span><br />
Misalnya menyesuaikan dengan klep yang tersedia di pasaran. Sebagai contoh klep Honda Sonic in 28 mm dan ex 24 mm. Herganya berkisar dari Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu. Namun risikonya harus potong batang klep lantaran kepanjangan. Kalau tidak repot comot aja merek TK, TDR atau Daytona khusus untuk Mio.<br />
Klep ukuran 28/24 ini banyak dipakai skubeker. Jika menggunakan rumus yang diberikan Ibnu minggu lalu, karakter tenaga atau peak power berkisar di 9.000 rpm. Namun pakai klep ini harus menggeser posisi sudut klep di kepala silinder.<br />
Untuk itu Chandra dari bengkel bubut Master Tjendana Bandung kasih panduan. Menurut Chandra, standar Mio klep in kemiringan dari vertikal 31,5 derajat dan klep buang 35,5 derajat. Jika memakai klep Sonic, kemiringan harus dibikin lebih landai supaya tidak saling bertabrakan.<br />
Dari perhitungan menggunakan rumus sinus dan cosinus, didapat klep isap kemiringannya harus dibikin 29,1 derajat. “Klep buangnya 33,5 derajat dengan memperhitungkan jarak antar klep 4 mm,” jelas Chandra langsung dari Jl. Pagarsih, No. 146, Bandung.<br />
Pasang klep lebar. Kemiringan klep harus diatur ulang di tukang bubut<br />
Jarak antar klep bagusnya 3-4 mm supaya mesin adem<br />
<span style="font-weight: bold;">(2) Klep EE 31/25,5 mm</span><br />
Pilihan kedua, jika tenaga mesin mau berada di kisaran 11.000 rpm. “Bisa pakai klep berlogo EE yang diameter payung klep isap 31 dan buang 25,5 mm,”<br />
Jangan lupa jarak antar klep diseting 4 mm dan sudut kemiringan klep isap 28 derajat dan buang 33 derajat. Karakter klep EE antijeber alias tidak mengembang meski menggunakan per yang keras dan kem lift tinggi.<br />
Klep ini memang batangnya lebih panjang. Konsekuensinya harus main potong supaya ukurannya sama dengan punya Mio. Namun kelebihannya diameter batang klep kecil alias sama dengan punya Yamaha Mio. Sehingga gesekan lebih ringan.<br />
Meski harus main potong batang, namun harganya lumayan ringan. Katanya sih pihak JP Racing menjualnya dengan banderol Rp 150 ribu.<br />
<span style="font-weight: bold;">(3) Klep GL Pro Platina </span><br />
Pilihan lain bisa coba klep GL-Pro platina alias tipe lama. Diameter payung klep in 31,5 mm dan ex 26 mm. Dipastikan cocok untuk mengejar tenaga di gasingan 11.500 rpm. Harganya lumayan bersahabat. Seperti buatan Indoparts yang dilego kisaran Rp 70 ribu. <br />
Untuk pemasangan klep ini Chandra yang spesialis ubah klep itu kasih bocoran. “Kemiringan klep isap dipasang 27,5 derajat, sedang kemiringan klep buang 32,5 derajat, kondisi ini jarak antar klep biar aman 5 mm,” jelas Chandra.<br />
Namun menggunakan klep GL-Pro meski murah ada konsekuensinya. Batang harus dipotong lantaran kepanjangan. Juga diameter batang klep lumayan gede, yaitu 5,5 mm. Bandingkan punya Mio asli hanya 5 mm.<br />
Jarak Antar Klep<br />
Jarak antar klep memang tergantung dari kem. Terutama overlap dan lift. “Namun jangan kelewat jauh mematok jarak antar katup isap dan buang. Bagusnya sih 3 sampai 4 mm,” jelas Jesi Lingga Siwanto dari JP Racing.<br />
Dari analisis Jesi, jika jarak antar klep 5 mm atau lebih akan berakibat mesin panas. Biasanya leher knalpot membara. Menandakan temperatur mesin tinggi.</div>Ijuk_74 [KASKUS]http://www.blogger.com/profile/00012089417610127477noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5531490576682490098.post-89440566156286694952009-05-06T02:33:00.001-07:002009-05-06T02:44:39.168-07:00Thai drag stylew<span style="color: rgb(204, 51, 204);">ell</span>......I <span style="color: rgb(255, 0, 0);font-size:130%;" >like </span>Drag S<span style="color: rgb(0, 0, 153); font-weight: bold;">tyle...</span>Ijuk_74 [KASKUS]http://www.blogger.com/profile/00012089417610127477noreply@blogger.com0